Tanggal Rilis | : | 25 Oktober 2017 |
Ukuran File | : | 0.29 MB |
Abstraksi
- Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Jambi pada bulan Maret 2017 mencapai 286,55 ribu orang (8,19 persen), berkurang sebesar 4,26 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2016 yang sebesar 290,81 ribu orang (8,37 persen).
- Selama periode September 2016-Maret 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah 4,29 ribu orang (dari 116,33 ribu orang pada September 2016 menjadi 120,62 ribu orang pada Maret 2017), sedangkan di daerah perdesaan berkurang 8,55 ribu orang (dari 174,48 ribu orang pada September 2016 menjadi 165,93 ribu orang pada Maret 2017).
- Selama periode September 2016-Maret 2017, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat mengalami kenaikan, sedangkan di perdesaan mengalami penurunan.Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2016 sebesar 10,73 persen, naik menjadi 10,94 persen pada Maret 2017. Sementara penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 7,30 persen pada September 2016 menjadi 6,92 persen pada Maret 2017.
- Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan) baik untuk di perkotaan maupun perdesaan. Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap
Garis Kemiskinan di perkotaan pada Maret 2017 tercatat 73,47 persen, sementara di perdesaan jauh lebih tinggi yang mencapai 79,85 persen.
- Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, cabe merah, gula pasir, dan mie instan. Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan diantaranya adalah biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, pakaian jadi perempuan dewasa, dan pakaian jadi laki-laki dewasa.
- Pada periode September 2016-Maret 2017, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan penurunan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan dan
ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin mengecil.